Langsung ke konten utama

Mengatasi Batuk Berdahak pada Anak Tanpa ke Dokter

Mengatasi Batuk Berdahak pada Anak Tanpa ke Dokter

Batuk berdahak pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan dapat sembuh sendiri dalam waktu dua minggu. Meski demikian, Bunda dapat memberi Si Kecil terapi non-obat untuk membantu meredakan batuknya.

Batuk berdahak pada anak terjadi ketika saluran pernapasan Si Kecil mengalami iritasi, sehingga menghasilkan lendir atau dahak. Batuk jenis ini dianjurkan tidak ditahan-tahan atau buru-buru dikendalikan dengan obat-obatan, pasalnya batuk merupakan cara tubuh mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan.
Batuk berdahak pada anak umumnya disertai gejala lain seperti sesak napas, demam, sakit di dada, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair, jual obat terlambat bulan dan kehilangan selera makan. Si Kecil pun jadi lebih rewel.

Cara Alami Meringankan Batuk Berdahak pada Anak

Untuk membantu meredakan batuk Si Kecil, Bunda bisa melakukan perawatan sendiri di rumah seperti berikut ini:

Cukupi kebutuhan cairan
Beri Si Kecil minum atau asupan cairan yang banyak. Banyak minum akan membantu mengencerkan dahak, serta mencegah dahak menumpuk dan menebal. Minum air hangat atau sup bahkan bisa membantu mengurangi rasa sakit di dada serta mengeluarkan dahak.
Madu
Menurut penelitian, madu dipercaya dapat meredakan batuk dan membantu Si Kecil tidur nyenyak. Anda bisa mencampur madu ke dalam teh hangat. Namun ingat, jangan berikan madu pada bayi berusia di bawah 12 bulan karena bisa menyebabkan botulisme.
Hindari polusi udara
Jauhkan Si Kecil dari paparan asap, terutama asap rokok.
Mengeluarkan lendir
Batuk berdahak pada anak bisa menyebabkan Si Kecil sulit tidur, kesulitan bernapas, dan batuk-batuk di malam hari. Bunda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan air garam untuk membantu mengeluarkan lendir dari hidungnya, agar Si Kecil bisa lebih mudah bernap
Menopang kepala saat tidur
Agar Si Kecil lebih nyaman saat tidur, atur ketinggian bantalnya sedikit lebih tinggi.
Penggunaan obat batuk berdahak, seperti ekspektoran, mungkin bisa membantu mengurangi dahak. Tapi obat bebas tanpa resep dokter tidak disarankan diberikan untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun. Pemberian obat apa pun untuk anak-anak sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.

Kendati batuk adalah gejala yang sangat umum pada anak-anak, namun Bunda tetap harus waspada, karena batuk berdahak pada anak bisa juga disebabkan oleh penyakit yang lebih berat. Contohnya radang paru-paru atau pneumonia, bronkitis, sinusitis, batuk rejan, tuberkulosis, dan asma. Selain itu, batuk pada anak juga bisa disebabkan oleh penyumbatan akibat benda yang masuk ke saluran pernapasan, misalnya makanan atau mainan, dan bisa juga karena paparan asap rokok atau paparan bahan kimia di udara.

Oleh karena itu, bawa Si Kecil untuk berkonsultasi ke dokter jika batuk berdahak pada anak tidak kunjung sembuh setelah dua minggu, atau jika batuk disertai dengan demam tinggi, sesak napas, bibir dan wajah membiru, berat badan anak turun, dahak berwarna cokelat atau kuning, serta batuk yang disertai dengan darah.

Komentar